
Membeli dengan cara kredit atau berhutang menjadi alternatif saat tidak memiliki dana tunai. Meskipun kredit, seperti KPR, bisa menjadi solusi, tetap saja ada risiko yang harus diperhatikan. Sebelum memutuskan, mari pahami beberapa risiko yang disarankan oleh OJK:
1. Cicilan Membengkak
Cicilan yang tumbuh bisa diakibatkan
oleh bunga dan denda. Pastikan untuk tidak tergiur pinjaman dengan bunga tinggi
dan selalu sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Hindari mengambil pinjaman
baru hanya untuk melunasi pinjaman lama anda bisa terperangkap dalam lingkaran
hutang.
2. Penyitaan dan Lelang Agunan
Jika anda gagal membayar cicilan,
agunan yang anda berikan dapat disita dan dilelang. Lelang merupakan prosedur
penjualan aset untuk menutupi hutang. Setelah diberi tiga peringatan dan Anda
tetap tidak melunasi, maka agunan akan disita dan dilelang.
3. Riwayat Kredit Menjadi Ternoda
Kegagalan dalam pembayaran kredit
akan mencoreng riwayat kredit Anda di Sistem Layanan Informasi Kredit (SLIK).
Hal ini bisa mempengaruhi kesempatan Anda mendapatkan kredit di masa depan.
Sebagai contoh, bila Anda memiliki catatan buruk di Bank A, permohonan kredit
di Bank B atau untuk kredit kendaraan di lembaga lain bisa ditolak berdasarkan
riwayat SLIK Anda.
4. Perubahan Kondisi Ekonomi
Dalam jangka waktu pinjaman yang
mungkin mencapai puluhan tahun, ekonomi dapat mengalami perubahan, termasuk
inflasi atau krisis ekonomi. Ini bisa berdampak pada daya beli Anda dan
kemampuan untuk membayar cicilan. Oleh karena itu, selalu pertimbangkan
skenario terburuk dalam perencanaan keuangan Anda.
5. Ketidakpastian Pendapatan
Sumber pendapatan Anda saat ini
mungkin stabil, namun dalam beberapa tahun ke depan, bisa saja terjadi
perubahan, seperti kehilangan pekerjaan atau penurunan pendapatan usaha. Selalu
memiliki rencana cadangan dan dana darurat yang cukup untuk menanggulangi
ketidakpastian ini.
6. Perubahan Suku Bunga
Jika Anda mengambil KPR dengan suku
bunga mengambang, perlu diingat bahwa suku bunga bisa berfluktuasi. Peningkatan
suku bunga bisa meningkatkan beban cicilan Anda di masa depan. Pertimbangkan
untuk memilih KPR dengan suku bunga tetap jika Anda ingin menghindari risiko
ini.
7. Asuransi Properti dan Jiwa
Sebagian besar bank mewajibkan Anda
memiliki asuransi properti saat mengajukan KPR. Selain itu, asuransi jiwa juga
menjadi pertimbangan agar keluarga Anda tidak dibebani dengan sisa hutang jika
terjadi hal yang tidak diinginkan kepada Anda. Pastikan Anda memahami premi dan
klaim dari asuransi tersebut.
Dengan menimbang semua risiko dan
pertimbangan di atas, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai
KPR. Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan, dan selalu siapkan diri Anda
untuk berbagai kemungkinan. KPR adalah langkah besar dalam kehidupan, jadi
pastikan itu adalah langkah yang ditempuh dengan penuh pertimbangan.