
Memulai bisnis sendiri sering menjadi impian banyak orang. Namun, modal sering menjadi batu sandungan. Bagi mereka yang tak ingin menunda impian bisnis karena menunggu tabungan, mengajukan pinjaman menjadi solusi. Namun, seringkali, dana pinjaman yang seharusnya untuk modal bisnis malah digunakan untuk kebutuhan lain, mengakibatkan utang konsumtif yang memberatkan.
Jangan biarkan pinjaman Anda sia-sia!
Berikut 4 panduan agar pinjaman modal bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk
bisnis:
Beda Dana Pinjaman, Beda Dana Pribadi
Salah satu kesalahan besar adalah
menggabungkan dana pinjaman dengan dana pribadi. Ini bisa mengakibatkan dana
yang seharusnya dialokasikan untuk bisnis terpakai untuk keperluan lain. Jika
Anda menghitung butuh modal 10 juta, tapi setelah terpakai untuk kebutuhan lain
hanya tersisa 7 juta, maka ada potensi Anda tak bisa memenuhi kebutuhan bisnis
seperti pembelian bahan baku dan stok barang.
Pisahkan dana pinjaman dengan dana
pribadi. Hal ini memastikan dana modal tetap aman dan tidak tercampur dengan
pengeluaran pribadi Anda. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya buat catatan arus kas
bisnis agar Anda bisa melacak setiap pemasukan dan pengeluaran dengan tepat.
Reinvestasikan Sebagian Laba Bisnis
Jika Anda memutuskan untuk mengambil
pinjaman sebagai modal bisnis, pertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian
dari keuntungan yang Anda peroleh. Sangat penting untuk memiliki alokasi dana
khusus untuk pembayaran angsuran bulanan.
Tujuan dari reinvestasi keuntungan
adalah untuk memperbanyak dana tanpa harus bekerja ekstra. Jadi, di kemudian
hari, keuntungan tambahan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan lain, termasuk
melunasi sisa pinjaman atau bahkan memperluas bisnis Anda.
Pilihlah Bisnis dengan Laba yang Jelas
Dengan menggunakan dana pinjaman
sebagai modal, Anda harus pastikan bahwa bisnis yang Anda pilih memiliki
potensi keuntungan yang jelas dan menjanjikan. Hitung matang-matang proyeksi
keuntungan dengan mempertimbangkan semua aspek, seperti kebutuhan pribadi,
operasional bisnis, dan tentunya pembayaran cicilan.
Penting untuk tidak terburu-buru
dalam memilih jenis bisnis. Kesalahan dalam memilih bisa mengakibatkan Anda
kesulitan dalam mengembalikan pinjaman. Sebagai langkah pencegahan, gunakan
alat simulasi kredit untuk menilai kemampuan pembayaran dan memastikan bahwa
bisnis Anda memiliki prospek yang baik.
Bayar Cicilan Pinjaman Sebagai Prioritas Utama
Langkah terakhir, tetapi sangat
penting: selalu jadikan pembayaran cicilan kredit sebagai prioritas Anda.
Bahkan jika bisnis Anda menunjukkan perkembangan yang positif, sisihkan dulu
sebagian besar keuntungan untuk membayar cicilan.
Meski Anda mungkin ingin segera
memperbesar bisnis, tahan dulu keinginan tersebut hingga Anda menyelesaikan
pembayaran utang. Kecuali jika bisnis Anda benar-benar sukses dan keuntungannya
cukup untuk menanggung semua beban, barulah pertimbangkan untuk ekspansi.
Namun, selalu pastikan untuk menyelesaikan kewajiban finansial Anda terlebih
dahulu agar terhindar dari risiko gagal bayar.