
Dalam ranah investasi, properti
menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan instrumen lainnya. Ada
pepatah yang mengatakan, 'properti yang dihargai' akan tetap mengalami kenaikan
harga, setidaknya sebanding dengan inflasi. Dengan demikian, properti sering
kali dianggap sebagai alat untuk mempertahankan nilai kekayaan yang dapat
terkikis oleh inflasi. Selain potensi kenaikan harga, properti juga memberikan
sejumlah manfaat lain, seperti potensi kenaikan modal (capital gain) dan
pendapatan dari sewa (capital yield). Properti bahkan bisa dimanfaatkan sebagai
tempat tinggal atau untuk keperluan bisnis.
Namun, untuk memastikan properti
memiliki potensi apresiasi yang baik, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan. Beberapa di antaranya adalah lokasi, desain dan konsep properti,
fasilitas yang tersedia, rentang harga, metode pembayaran yang fleksibel, dan
ketersediaan akses yang memadai.
Memilih properti memerlukan analisis
yang rinci dan visi jangka panjang, karena dalam esensi, Anda sedang 'membeli
masa depan'. Memerlukan wawasan, pengalaman, dan proses belajar untuk dapat
memilih properti yang tepat dan mendapatkan keuntungan dari kenaikannya.
Ambil contoh dari pengalaman Diding
Ubedillah (55 tahun) dari Tambun. Ketika mendekati masa pensiun, Diding ingin
memiliki sumber pendapatan pasif sehingga dia dapat menikmati hari tuanya tanpa
kekurangan. Dia memilih untuk berinvestasi di sebuah ruko multifungsi bernama
Urban Hub, yang terletak di Cikarang International City (CINITY) – sebuah area
perkembangan seluas 500 hektar di jantung Cikarang. Kawasan ini dikenal sebagai
pusat industri yang masih memiliki potensi pertumbuhan, didukung oleh daya beli
masyarakat yang terus meningkat.
"Saya memutuskan untuk membeli
properti di lokasi ini terutama karena posisinya yang sangat strategis di Jalan
Provinsi Gatot Subroto. Saya percaya, dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang,
kawasan ini akan tumbuh pesat dan menjadi investasi yang menguntungkan. Apalagi,
dengan lebih dari 9.000 KK yang tinggal di sana, belum termasuk komuter, serta
adanya proyek properti residensial yang sedang berkembang, tentunya akan
meningkatkan pasar di kawasan tersebut," jelasnya.
Kawasan yang dikembangkan dengan
konsep kota mandiri ini dipastikan akan meningkatkan nilai properti yang ada di
dalamnya. Diding menyebutkan beberapa alasan yang membuatnya yakin dengan
potensi pertumbuhan properti yang dia miliki.
Pertama, Cikarang sebagai bagian dari
koridor timur tengah gencar mengembangkan infrastruktur. Salah satunya yang
berhubungan langsung dengan CINITY adalah Stasiun Kereta Api Cikarang yang
melayani berbagai layanan, ditambah lagi Terminal Bus Cikarang dan akses mudah
ke tol Telaga Asih.
Kedua, kawasan ini dirancang sebagai
pemukiman dengan beragam fasilitas, mulai dari sekolah, rumah sakit, pusat
belanja, serta area hijau yang luas. Dengan posisinya di tengah kawasan
industri, kenyamanan penghuni menjadi prioritas, yang tentunya akan menawarkan
berbagai peluang lainnya.
Ketiga, Ruko Urban Hub menawarkan
berbagai keunggulan, termasuk posisinya di boulevard utama, akses parkir
langsung, area duduk yang luas, serta berhadapan langsung dengan London
Promenade Thematic Shopping Street.
Keempat, banyaknya pekerja, baik
lokal maupun asing, dengan kemampuan finansial yang baik menjadikan pasar di
kawasan ini semakin berkembang. Berada di boulevard utama juga memperluas
jangkauan pasar.
Kelima, ada rencana pembangunan akses
tol Cilincing-Cibitung yang akan langsung terkoneksi dengan CINITY, serta
proyek transportasi MRT fase ketiga dan JR Connexion yang akan terhubung
langsung dengan Stasiun Cikarang.
"Berbagai faktor tersebut
membuat saya sangat yakin dengan properti yang saya pilih. Saya melihat potensi
besar untuk mendapatkan keuntungan, baik dari kenaikan nilai aset maupun
pendapatan dari sewa. Saya juga berencana untuk membuka toko roti mengingat
banyaknya tenaga kerja produktif di sini," tuturnya.