Obligasi telah menjadi salah satu pilihan instrumen investasi yang menarik, mendapat tempat di hati beragam pihak, dari korporasi hingga investor perorangan.
Sebagai gambaran, obligasi adalah surat berharga yang menandakan utang, yang diterbitkan oleh pihak penerbit kepada pemilik obligasi dengan kesepakatan untuk mengembalikan nilai pokok beserta bunganya pada periode tertentu.
Meski mendapat perhatian besar, ada beberapa aspek penting mengenai obligasi yang perlu dipahami oleh investor. Salah satunya adalah keunggulan dan batasannya. Jadi, apa sajakah keunggulan dan batasan dari obligasi? Mari kita telaah lebih lanjut.
Keunggulan Obligasi
Berikut beberapa keunggulan dari obligasi yang bisa dimanfaatkan oleh investor:
1. Penghasilan Reguler
Obligasi biasanya menawarkan penghasilan reguler lewat bunga yang dibayarkan periodik kepada pemiliknya. Hal ini menciptakan arus kas yang dapat diprediksi untuk investor, sangat bermanfaat khususnya bagi yang mencari sumber pendapatan stabil.
2. Perlindungan Modal
Dalam banyak kasus, obligasi dianggap lebih protektif dibandingkan saham. Hal ini karena pihak penerbit obligasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembalikan pokok pinjaman saat telah mencapai jatuh tempo. Ini menandakan bahwa investor berhak mendapatkan prioritas atas aset penerbit bila terjadi insiden kebangkrutan.
3. Diversifikasi Aset
Menanamkan investasi pada obligasi bisa menjadi strategi efektif dalam diversifikasi portofolio. Dengan adanya obligasi, investor dapat menyeimbangkan risiko dari instrumen investasi lain seperti saham.
4. Fleksibilitas dalam Perdagangan
Obligasi memiliki kemampuan untuk diperjualbelikan di pasar sekunder. Artinya, investor memiliki opsi untuk menjual obligasi sebelum mencapai jatuh tempo apabila diperlukan. Hal ini memberikan keleluasaan lebih dalam mengatur portofolio investasi.
5. Berbagai Opsi Tersedia
Terdapat banyak varian obligasi yang dapat dipilih, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, hingga obligasi daerah. Setiap tipe memiliki sifat dan level risiko yang berbeda, memberikan kesempatan bagi investor untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan toleransi risikonya.
6. Potensi Sebagai Jaminan
Salah satu keunggulan lain dari obligasi adalah kemampuannya untuk dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman di bank. Bahkan, obligasi bisa dijadikan sebagai jaminan dalam proses pembelian saham di bursa.
Tidak hanya itu, ada keuntungan lain dari obligasi, yaitu dari sisi perpajakan. Beberapa obligasi, misalnya obligasi pemerintah, memberikan insentif pajak. Sebagai contoh, pada 2021, pemerintah menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) bunga obligasi bagi investor domestik menjadi 10% dari sebelumnya 15%, berlaku efektif sejak 30 Agustus 2021.
Keterbatasan Obligasi
Meskipun obligasi menawarkan beragam keuntungan, ada beberapa keterbatasan yang harus dipahami oleh investor:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah salah satu keterbatasan dari obligasi. Ini berkaitan dengan kemampuan penerbit obligasi dalam memenuhi kewajibannya, baik pembayaran bunga maupun pengembalian pokok. Jika penerbit menghadapi masalah keuangan, hal ini bisa berisiko bagi investor yang mungkin kehilangan sebagian atau keseluruhan investasinya.
2. Risiko dari Fluktuasi Suku Bunga
Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi nilai obligasi. Ketika suku bunga meningkat, nilai obligasi cenderung menurun. Hal ini bisa berakibat merugikan jika investor menjual obligasi sebelum jatuh tempo. Fenomena ini dikenal dengan nama risiko suku bunga.
3. Terbatasnya Kesempatan Pertumbuhan Modal
Meskipun obligasi menawarkan pendapatan yang konsisten, mereka tidak menawarkan potensi pertumbuhan modal sebagaimana saham. Hal ini berarti peluang untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan nilai obligasi mungkin tidak sebesar saham.
4. Keterbatasan dalam Likuiditas
Bandingkan dengan saham, obligasi mungkin memiliki likuiditas yang lebih rendah. Ada beberapa obligasi, terutama yang kurang dikenal, yang mungkin sulit untuk diperjualbelikan di pasar sekunder dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk dijual.
5. Terancam oleh Inflasi
Jika inflasi meningkat melebihi tingkat bunga yang diberikan oleh obligasi, maka nilai nyata dari pendapatan obligasi bisa menurun. Ini mengindikasikan bahwa daya beli investor mungkin terkikis seiring berjalannya waktu.
6. Keterikatan pada Tanggal Jatuh Tempo
Setiap obligasi memiliki tanggal jatuh tempo, yang merupakan waktu ketika dana pokok harus dibayar kembali. Hal ini bisa menghalangi investor dari mengakses dana mereka untuk periode tertentu, yang mungkin kurang menguntungkan jika investor memerlukan dana dengan cepat.
Penting untuk disadari bahwa setiap obligasi memiliki karakteristik yang unik, dan kelebihan serta keterbatasannya mungkin berbeda berdasarkan tipe obligasi dan kondisi pasar saat itu.
Maka dari itu, sebelum berinvestasi, investor perlu melakukan analisis mendalam dan memahami tujuan keuangannya. Diversifikasi portofolio dan konsultasi dengan penasihat keuangan juga dapat menjadi langkah strategis dalam upaya mengendalikan risiko dan mencapai tujuan investasi.