Deposito merupakan salah satu produk simpanan berjangka yang banyak dipilih karena keamanannya dan kemudahan penggunaannya.
Salah satu fitur yang sering ditawarkan adalah auto-rollover – yakni perpanjangan otomatis deposito saat jatuh tempo.
Fitur ini memang terdengar praktis karena Anda tidak perlu repot memperbarui penempatan dana secara manual.
Tapi, apakah fitur auto-rollover selalu menguntungkan? Atau justru bisa menjebak investor dengan suku bunga yang lebih rendah di periode berikutnya?
Simak ulasan lengkap di bawah ini agar Anda tidak salah langkah dalam mengelola deposito Anda.
Apa Itu Fitur Auto-Rollover pada Deposito?
Auto-rollover (ARO) adalah fitur yang memungkinkan deposito diperpanjang otomatis saat jatuh tempo, dengan ketentuan:
- Nilai pokok dan/atau bunga bisa digabungkan (rollover total) atau hanya pokok saja (rollover pokok)
- Suku bunga yang digunakan adalah bunga deposito yang berlaku pada saat perpanjangan
Fitur ini biasanya diaktifkan sejak awal pembukaan deposito, baik melalui kantor cabang maupun aplikasi digital banking.
Jenis-Jenis Auto-Rollover
- ARO (Auto Rollover Pokok): Hanya dana pokok yang diperpanjang, bunga ditransfer ke rekening tabungan.
- ARO+ (Auto Rollover Plus): Dana pokok + bunga ditambahkan dan diperpanjang sebagai saldo baru.
- Non-ARO: Deposito tidak diperpanjang otomatis, dan seluruh dana (pokok + bunga) dikreditkan ke rekening Anda saat jatuh tempo.
Kelebihan Auto-Rollover: Praktis dan Konsisten
1. Praktis Tanpa Perlu Pantau Jatuh Tempo
Investor tidak perlu datang ke bank atau mengakses aplikasi saat deposito jatuh tempo—sistem akan memperpanjang secara otomatis.
2. Menghindari Dana Mengendap Tak Produktif
Jika deposito tidak diperpanjang, dan Anda lupa menginvestasikannya kembali, dana bisa mengendap di tabungan dengan bunga jauh lebih rendah (hanya 0,1–0,5%).
3. Cocok untuk Investasi Pasif
Bagi investor yang tidak punya waktu mengelola dana secara aktif, ARO memberikan continuity tanpa perlu campur tangan berkala.
Kekurangan Auto-Rollover: Risiko Bunga Turun & Kurang Fleksibel
1. Suku Bunga Bisa Berubah Tanpa Notifikasi
Bunga deposito bisa saja lebih rendah dari periode sebelumnya saat diperpanjang secara otomatis. Jika Anda tidak memantau, Anda mungkin menerima return lebih kecil tanpa sadar.
Contoh: Saat pertama buka, bunga 5% → Setelah auto-rollover, bunga turun ke 4% karena kebijakan bank berubah → Return bersih lebih kecil tanpa disadari.
2. Kehilangan Peluang Bunga Lebih Tinggi di Bank Lain
Karena dana otomatis diperpanjang, Anda bisa kehilangan kesempatan memindahkan deposito ke bank lain yang sedang menawarkan promo bunga lebih tinggi.
3. Tidak Selalu Optimal untuk Strategi Laddering
Strategi laddering membutuhkan kontrol atas waktu jatuh tempo. Fitur ARO bisa mengganggu perencanaan tenor jika tidak dinonaktifkan secara manual.
Strategi Cerdas Menggunakan Auto-Rollover
1. Aktifkan ARO dengan Monitoring Berkala
Gunakan ARO hanya jika Anda:
- Punya kesibukan tinggi
- Ingin simpanan pasif
- Tapi tetap pastikan Anda cek suku bunga terkini secara berkala (minimal tiap 1–3 bulan)
2. Tentukan ARO Pokok atau ARO Plus dengan Bijak
- Jika Anda ingin pendapatan pasif bulanan, pilih ARO Pokok saja (bunga masuk ke rekening).
- Jika Anda ingin compound interest, pilih ARO+ agar pokok dan bunga digabung.
3. Gunakan Notifikasi Digital
Aktifkan pengingat dari aplikasi bank agar Anda dapat:
- Cek tanggal jatuh tempo
- Evaluasi ulang bunga dan performa bank
- Menonaktifkan ARO jika perlu
4. Bandingkan Bunga dari Bank Lain
Sebelum ARO aktif kembali, bandingkan bunga terbaru dari bank lain. Anda mungkin bisa mendapat bunga 0,5–1% lebih tinggi di bank digital atau swasta lain.
5. Pertimbangkan Menonaktifkan ARO untuk Dana Besar
Jika Anda menyimpan dana >Rp500 juta, pertimbangkan negosiasi bunga langsung ke bank agar lebih kompetitif.
Jangan biarkan sistem memperpanjang secara default.
Tips Menghindari Penurunan Bunga Tak Terduga
- Pantau BI Rate: Penurunan suku bunga acuan berpotensi menurunkan bunga deposito
- Cek Website Bank & Aplikasi Fintech: Update bunga harian bisa ditemukan di platform agregator
- Gunakan Tenor Pendek Saat Bunga Turun: Agar Anda bisa “roll ulang” ke tenor baru saat bunga naik kembali
Fitur auto-rollover deposito memang sangat praktis dan cocok untuk investor yang ingin kepraktisan tanpa repot.
Namun, fitur ini bisa jadi bumerang jika Anda tidak memantau suku bunga atau kebutuhan likuiditas secara berkala.
Untuk hasil optimal:
- Gunakan ARO dengan bijak
- Evaluasi ulang bunga dan tenor setiap kali jatuh tempo
- Jangan ragu membandingkan antar bank untuk dapat return terbaik