8 Masjid Tertua di Indonesia yang Sarat Sejarah dan Nilai Islam Nusantara

Avatar photo

D. Mendra

8 Masjid Tertua di Indonesia

Islam telah hadir di Nusantara sejak berabad-abad lalu dan meninggalkan jejak sejarah yang nyata melalui bangunan masjid yang hingga kini masih berdiri.

Tak hanya menjadi tempat ibadah, masjid-masjid ini juga menjadi saksi bisu peradaban dan penyebaran Islam di Indonesia.

Masjid Tertua di Indonesia yang Sarat Sejarah

Berikut ini adalah 8 masjid tertua di Indonesia yang menyimpan sejarah, budaya, dan arsitektur unik khas Nusantara:

1. Masjid Saka Tunggal – Banyumas, Jawa Tengah (1288 M)

Terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Masjid Saka Tunggal dipercaya sebagai masjid tertua di Indonesia.

Dibangun pada tahun 1288, masjid ini dinamakan “Saka Tunggal” karena memiliki satu tiang penyangga utama (saka guru).

Dibangun oleh Kyai Mustolih, masjid ini hingga kini tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya Islam lokal.

Meski kitab-kitab peninggalan sang pendiri telah hilang, keaslian arsitekturnya masih terjaga.

2. Masjid Wapauwe – Maluku (1414 M)

Masjid Wapauwe adalah masjid tertua di Indonesia bagian timur, tepatnya di Kampung Tehala, Maluku Tengah.

Dibangun pada tahun 1414 M, masjid ini awalnya berdiri di Tanah Hitu namun dipindahkan pada 1580 M akibat gangguan penjajah Belanda.

Arsitekturnya khas lokal dan tetap asli tanpa menggunakan paku. Hingga kini, Masjid Wapauwe masih aktif digunakan dan menjadi bukti awal masuknya Islam di wilayah timur Indonesia.

3. Masjid Ampel – Surabaya, Jawa Timur (1421 M)

Didirikan oleh Sunan Ampel, salah satu anggota Walisongo, Masjid Ampel terletak di kawasan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya.

Dibangun tahun 1421 M, masjid ini kini menjadi pusat wisata religi dan sejarah Islam di Jawa Timur.

Masjid ini memiliki luas 120 x 180 meter dan berada di kompleks makam Sunan Ampel, menjadikannya destinasi spiritual yang ramai dikunjungi jamaah dari berbagai daerah.

Baca Juga:  10 Daftar Wisata di Sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta

4. Masjid Agung Demak – Jawa Tengah (Sekitar 1479 M)

Masjid Agung Demak dibangun oleh Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak, dan dipercaya menjadi tempat berkumpulnya para Walisongo.

Gaya arsitektur masjid mencerminkan perpaduan antara Islam dan budaya lokal Jawa.

Simbol gambar bulus (kura-kura) di masjid melambangkan angka 1401 dalam penanggalan Jawa-Islam, yang diyakini sebagai tahun berdirinya masjid.

Masjid ini menjadi salah satu ikon penyebaran Islam di Tanah Jawa.

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa – Cirebon, Jawa Barat (1480 M)

Masjid yang berada di kawasan Keraton Kasepuhan Cirebon ini dibangun pada tahun 1480 M oleh Sunan Gunung Jati dan dibantu arsitek dari Majapahit dan Demak.

Nama “Sang Cipta Rasa” melambangkan perpaduan antara rasa spiritual dan kreativitas.

Bangunan masjid ini unik dengan mimbar kayu asli dari masa awal, serta suasana arsitektur yang masih mencerminkan era kerajaan Islam Cirebon.

6. Masjid Sultan Suriansyah – Banjarmasin, Kalimantan Selatan (1526 M)

Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang memeluk Islam.

Didirikan sekitar tahun 1526–1550, masjid ini memiliki arsitektur khas Banjar: beratap tumpang dan konstruksi panggung.

Uniknya, mihrab masjid ini memiliki atap terpisah, yang mencerminkan tradisi lokal dalam arsitektur masjid.

7. Masjid Menara Kudus – Kudus, Jawa Tengah (1549 M)

Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 M. Ciri khas masjid ini adalah menara berbentuk mirip candi Hindu, mencerminkan akulturasi budaya Hindu-Buddha dan Islam pada masa awal dakwah Islam di Jawa.

Batu pertama pembangunan masjid ini berasal dari Baitul Maqdis (Yerusalem), menjadikannya unik dan penuh makna spiritual.

Baca Juga:  10 Tempat Wisata di Sulawesi Selatan, Dari Pantai Hingga Pegunungan yang Eksotis

8. Masjid Agung Banten – Banten Lama (1552 M)

Masjid ini dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin, sultan pertama Kesultanan Banten, pada tahun 1552 M.

Terletak di Desa Banten Lama, masjid ini terkenal dengan menaranya yang menyerupai mercusuar – mencerminkan pengaruh arsitektur Eropa dan Timur Tengah.

Masjid Agung Banten menjadi tempat wisata religi dan ziarah utama di Banten, dengan kompleks makam dan peninggalan Kesultanan Banten di sekitarnya.

Keberadaan masjid-masjid tua di Indonesia membuktikan bahwa Islam telah hadir dan berkembang secara damai, menyatu dengan budaya lokal selama ratusan tahun.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid-masjid ini juga menjadi warisan arsitektur, sejarah, dan spiritualitas yang sangat penting.

Jika Anda tertarik menjelajahi jejak sejarah Islam di Nusantara, delapan masjid tertua ini layak untuk dikunjungi sebagai wisata religi dan edukatif.

Setiap masjid menyimpan cerita, nilai budaya, dan simbol toleransi yang mengakar kuat dalam peradaban Indonesia.

Share

Rekomendasi