Situs Purbakala Cipari di Kuningan adalah jendela masa lalu yang mempesona, menyajikan situs peninggalan megalitik yang mengungkap cerita kehidupan masyarakat kuno di Jawa Barat.
Di daerah Kuningan, terdapat sebuah situs purbakala yang menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Situs Purbakala Cipari atau Taman Purbakala Cipari, merupakan peninggalan megalitik yang ada di Kabupaten Kuningan.
Destinasi ini sering dijadikan sebagai tujuan wisata edukasi, sehingga sangat penting untuk diketahui oleh generasi muda. Seperti apa situs purbakala tersebut?
Daya Tarik Wisata Situs Purbakala Cipari
1. Sejarah Taman Purbakala Cipari
Situs Purbakala di daerah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ini ditemukan pada tahun 1972. Dan pada tahun 1975, ekskavasi arkeologi dilakukan di bawah pimpinan Teguh Asmar.
Berbagai jenis perkakas dapur, perunggu, gerabah, dan sisa sisa pondasi bangunan pun ditemukan saat ekskavasi dilakukan. Taman Purbakala Cipari sendiri semula merupakan tanah milik Wijaya, seorang masyarakat lokal.
Hingga pada tahun 1971, ia secara tidak sengaja menemukan bebatuan yang mirip dengan bebatuan di pameran Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur Kuningan.
Informasi tersebut kemudian segera diteliti oleh Tim Survey Sejarah Kepurbakalaan Kabupaten Kuningan. Setelah itu, penggalian percobaan dilakukan di lokasi ditemukannya bebatuan oleh Wijaya dan beberapa warga lainnya.
Hasilnya, diperoleh artefak artefak kepurbakalaan dalam bentuk gerabah, gelang batu, kapak batu, dan peti kubur batu. Penemuan ini kemudian dilaporkan ke Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta.
Hingga tahun 1972 dilakukan proyek penggalian untuk menyelamatkan peninggalan purbakala. Di tahun 1978, Taman Purbakala Cipari ditetapkan secara resmi sebagai cagar budaya.
2. Koleksi Benda Purbakala di Taman Purbakala Cipari
Koleksi benda purbakala yang ada di Taman Purbakala Cipari didominasi oleh peninggalan dari zaman megalitikum. Meski begitu, terdapat pula beberapa monumen dan artefak yang berasal dari zaman tersebut dan ditemukan di luar situs.
Benda purbakala yang ditemukan seperti peti kubur batu, wadah yang berfungsi untuk mengubur jenazah.
Struktur peti kubur batu tersebut memiliki bentuk menyerupai trapesium dengan konstruksi swastika, dengan bahan yang berasal dari bebatuan seperti andesit.
Kemudian ada pula altar batu atau punden berundak yang berfungsi sebagai tempat upacara, atau tempat pemujaan arwah nenek moyang.
Tidak hanya itu saja, beberapa koleksi benda purbakala lainnya yang dapat ditemukan di Taman Purbakala Cipari yaitu menhir, dolmen (meja batu), batu temu gelang, kapak batu, gelang batu, kapak perunggu, serta berbagai benda gerabah.
Gerabah gerabah ini berfungsi sebagai alat kebutuhan rumah tangga yang umum bagi masyarakat di zaman megalitikum.
3. Area Taman yang Sejuk dan Rimbun
Secara keseluruhan, area Taman Situs Purbakala Cipari memiliki kondisi yang sejuk dan rimbun. Ada banyak pepohonan bisa ditemukan di dalam cagar budaya tersebut.
Ditambah kebersihan area tamannya dijaga dengan baik dan tidak ada sampah dibuang sembarangan. Jadi selain sejuk, lingkungannya juga bersih sehingga terasa damai dan cocok dijadikan tempat refreshing untuk menghilangkan penat.
Alamat dan Rute Mudah Menuju Lokasi
Situs Purbakala Cipari berada di kawasan Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Lokasinya terletak di kaki Gunung Ciremai, dengan ketinggian sekitar 661 meter di atas permukaan laut.
Lokasi tersebut berjarak kurang lebih 4 kilometer dari Ibu Kota Kuningan, atau berjarak 35 kilometer dari arah Kota Cirebon. Jika anda mengawali perjalanan dari Alun Alun Kuningan, maka bisa mengarahkan kendaraan menuju Jalan Aria Kamuning.
Lanjutkan perjalanan sampai tiba di Jalan Veteran dan belok kanan ke Jalan Nanggeleng menuju Cirahayu. Setelah itu belok kiri ke Jalan Cigugur dan belok kanan untuk sampai ke lokasi situs.
Apabila kesulitan menemukan lokasi, anda bisa mengandalkan peta digital dan jangan ragu bertanya pada penduduk sekitar yang ramah ramah.
Akses jalannya sendiri sudah bagus dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Waktu kunjungan mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB setiap harinya, dengan harga tiket kurang lebih Rp. 5.000 saja per orang.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Mengunjungi Museum Situs Purbakala
Peninggalan peninggalan yang ditemukan di Taman Purbakala Cipari banyak disimpan di dalam museum. Museum ini secara khusus didirikan di area konservasi untuk menyimpan berbagai peninggalan tersebut dengan rapi.
Jadi selain melihat situs di area outdoor, anda pun dapat melihat peninggalan dari era megalitikum yang sudah lengkap dengan keterangannya di dalam museum.
Benda benda gerabah yang menjadi hasil budaya masyarakat di zaman megalitikum juga disimpan di dalam museum tersebut. Lalu ada artefak yang berasal dari zaman di luar zaman megalitikum seperti kapak perunggu.
Kapak perunggu ini berasal dari masa peralihan zaman batu besar ke zaman perunggu. Tentunya masih banyak peninggalan lainnya yang bisa menambah wawasan anda.
2. Hunting Foto di Taman Purbakala Cipari
Taman Purbakala Cipari mempunyai luas total 7.000 meter persegi, yang dikelilingi dan dipagari deretan tembok dari batu setinggi 2 meter. Dengan luas tersebut, anda bisa mengumpulkan banyak foto ciamik sebagai kenang kenangan.
Apalagi lingkungan cagar budaya tersebut sangat asri dengan pemandangan ijo royo royo, sangat cocok untuk anda berfoto bersama keluarga ataupun teman teman.
Fasilitas yang Diatawarkan Situs Purbakala Cipari
Berbicara mengenai fasilitasnya, Situs Purbakala Cipari tampak terawat dengan baik. Fasilitas penunjangnya seperti tempat parkir yang cukup luas bagi pengunjung situs, rumah adat yang berfungsi sebagai tempat istirahat bagi para pengunjung, hingga sebuah panggung yang terletak di belakang bangunan museum.
Bagi anda yang ingin refreshing sambil menambah wawasan, Taman Purbakala Cipari menjadi destinasi yang tepat untuk dikunjungi.
Apalagi anda yang berlibur bersama anak anak, cagar budaya ini akan menjadi wisata edukasi yang sangat menghibur. Anda bisa mengenalkan bagaimana sejarah purbakala pada era zaman batu besar kepada putra dan putri. Tertarik?