7 Ciri Pengembang Properti Bermasalah yang Harus Anda Waspadai Sebelum Beli Rumah

Avatar photo

D. Mendra

5 Ciri-ciri Pengembang Properti yang Tidak Terpercaya, Hati-hati Dalam Memilih!

Beli rumah itu bukan perkara sepele. Selain menyangkut dana besar, keputusan ini juga berdampak jangka panjang terhadap kenyamanan hidup dan keamanan finansial Anda.

Salah satu langkah paling krusial sebelum membeli rumah adalah memastikan Anda berurusan dengan pengembang properti yang kredibel dan bertanggung jawab.

Kenapa penting? Karena salah pilih pengembang bisa berujung pada proyek mangkrak, kualitas bangunan buruk, bahkan sengketa hukum.

Nah, biar nggak tertipu penawaran manis, yuk kenali beberapa ciri pengembang properti bermasalah yang wajib Anda hindari sebelum memutuskan beli rumah!

1. Tidak Memiliki Rekam Jejak yang Jelas

Kalau Anda tidak bisa menemukan informasi jelas tentang pengembang, ini jadi sinyal bahaya.

Tanda-tandanya:

  • Website tidak profesional atau tidak aktif
  • Sulit menemukan proyek sebelumnya
  • Tidak ada ulasan dari konsumen terdahulu
  • Tidak dikenal di asosiasi pengembang (seperti REI atau Apersi)

Solusinya:

  • Telusuri nama pengembang di Google dan media sosial
  • Cek apakah mereka memiliki proyek yang sudah selesai dengan testimoni positif
  • Tanyakan pada penghuni sebelumnya atau grup komunitas properti

2. Bangunan Berkualitas Rendah

Salah satu indikator pengembang yang tidak profesional adalah bangunan yang asal-asalan.

Material murahan, pengerjaan terburu-buru, dan minim pengawasan bisa berujung pada rumah yang cepat rusak.

Ciri-cirinya:

  • Banyak retakan meskipun bangunan baru
  • Finishing interior seadanya
  • Instalasi listrik dan air tidak rapi
  • Jendela atau pintu tidak presisi

Tips: Kunjungi rumah contoh dan cek secara langsung kualitas fisiknya.

3. Dokumen & Legalitas Tidak Transparan

Masalah besar bisa muncul jika dokumen rumah tidak lengkap atau tidak sah secara hukum. Pengembang yang bermasalah sering menghindari pembahasan soal legalitas.

Ciri yang perlu diwaspadai:

  • Sertifikat belum jelas (masih dalam proses, katanya)
  • IMB atau PBG tidak bisa ditunjukkan
  • PPJB dan perjanjian tidak detil atau tidak bisa dibaca sebelum tanda tangan
Baca Juga:  Investasi Real Estate untuk Dana Pensiun: Strategi Jangka Panjang yang Menguntungkan

Solusi: Minta semua dokumen untuk diperiksa terlebih dahulu. Jika ragu, konsultasikan ke notaris atau ahli hukum properti.

4. Proyek Sering Molor & Tidak Sesuai Jadwal

Janji manis bisa berubah jadi drama kalau rumah tak kunjung dibangun.

Developer bermasalah sering kali tidak punya manajemen proyek yang rapi.

Ciri-cirinya:

  • Pembangunan tertunda tanpa kejelasan
  • Tidak ada timeline resmi atau progres pembangunan
  • Pengembang selalu berdalih saat ditanya soal keterlambatan

Tips:

  • Mintalah jadwal pembangunan yang tertulis
  • Masukkan klausul denda dalam perjanjian jika terjadi keterlambatan
  • Rutin kunjungi lokasi proyek untuk mengecek progres

5. Pelayanan Konsumen yang Buruk

Pelayanan adalah cermin profesionalitas. Kalau dari awal pengembang lambat tanggap, tidak sopan, atau susah dihubungi, bisa jadi mereka tidak peduli dengan after-sales service.

Tanda-tanda layanan buruk:

  • Sulit menghubungi pihak marketing atau CS
  • Komplain tidak ditanggapi
  • Tidak ada tindak lanjut saat ada kendala di lapangan

Ingat, pembeli yang baik berhak mendapat pelayanan yang baik pula!

6. Tidak Tergabung dalam Asosiasi Pengembang

Pengembang yang tergabung dalam asosiasi seperti REI (Real Estate Indonesia) atau Apersi (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia) biasanya lebih terpercaya karena ada pengawasan dan standar etika.

Jika pengembang tidak tergabung dalam asosiasi mana pun, atau tidak bisa menunjukkan izin usaha yang sah, Anda patut curiga.

7. Sistem Pembayaran Tidak Aman

Waspada jika developer menyarankan pembayaran langsung ke rekening pribadi atau tanpa perjanjian tertulis.

Sistem pembayaran yang aman:

  • Melalui rekening escrow atau developer resmi
  • Ada bukti pembayaran dan kuitansi
  • Disertai surat perjanjian atau PPJB

Jangan sampai niat punya rumah sendiri justru membawa Anda ke dalam masalah besar.

Cermati semua aspek sebelum memilih developer: mulai dari reputasi, kualitas bangunan, kelengkapan dokumen, hingga pelayanan mereka.

Baca Juga:  Saran untuk Millennial yang Khawatir Investasi Properti: Berani Melangkah!

Lakukan survei dan perbandingan. Kalau perlu, libatkan profesional seperti notaris atau agen properti yang berpengalaman untuk memastikan keamanan investasi Anda.

Ingat, lebih baik repot di awal daripada menyesal kemudian. Rumah impian Anda harus datang dari pengembang yang amanah dan profesional!

Share

Rekomendasi