Muncul Garis Halus di Dahi? Jangan Panik Dulu!
Kalau kamu baru masuk usia 20-an tapi sudah melihat kerutan muncul di dahi, itu bukan berarti kamu “tua sebelum waktunya”.
Faktanya, kerutan dini adalah hal yang umum terjadi, dan banyak kok penyebabnya – mulai dari gaya hidup, ekspresi wajah, sampai cuaca.
Meski begitu, bukan berarti harus dibiarkan. Karena kerutan dini bisa dicegah dan dikurangi, asalkan kamu tahu cara merawatnya sejak awal.
Penyebab Kerutan di Dahi Sebelum Usia 30
1. Ekspresi Wajah Berulang
Kebiasaan mengernyit, mengangkat alis, atau menyipitkan mata saat lihat layar gadget bisa memicu kerutan mimik.
Gerakan otot yang sama berulang-ulang menyebabkan kulit “terlipat”, dan kalau dibiarkan terus, akan terbentuk garis permanen.
Fun fact: Gerakan mengangkat alis saat kaget atau fokus belajar bisa jadi biang keladi kerutan tanpa kamu sadari.
2. Paparan Sinar UV dan Blue Light
Sinar matahari adalah musuh utama kulit. Sinar UV merusak kolagen dan elastin, dua protein penting untuk kekencangan kulit.
Sedangkan blue light dari gadget, menurut penelitian, juga bisa mempercepat penuaan lewat stres oksidatif.
3. Kurang Tidur dan Stres Kronis
Tidur adalah momen penting buat kulit regenerasi. Kalau kamu sering begadang atau mengalami stres, kortisol meningkat dan merusak kolagen. Akhirnya, kulit jadi kusam, kering, dan cepat muncul garis halus.
4. Dehidrasi Kulit
Kulit yang kering lebih mudah menunjukkan garis-garis halus. Kurangnya asupan air atau minim skincare pelembap bisa membuat permukaan kulit rentan berkerut, bahkan di usia muda.
5. Genetik dan Gaya Hidup
Faktor keturunan juga berpengaruh. Jika orang tuamu punya riwayat kerutan dini, kemungkinan kamu juga bisa mengalaminya. Tapi jangan khawatir, gaya hidup sehat tetap bisa memperlambat proses penuaan ini.
Cara Mencegah dan Mengurangi Kerutan Dini di Dahi
1. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Yes, bahkan saat mendung. Sunscreen adalah pertahanan nomor satu untuk menjaga kulit dari kerusakan sinar UV. Pilih SPF minimal 30, dan aplikasikan ulang tiap 2 jam saat aktivitas outdoor.
2. Pakai Skincare dengan Anti-Aging Ringan
Bahan aktif seperti niacinamide, peptide, dan retinol dosis rendah bisa membantu menjaga elastisitas kulit. Gunakan rutin pada malam hari dan jangan lupa pelembap setelahnya untuk mencegah iritasi.
3. Latih Face Yoga dan Pijatan Wajah
Latihan otot wajah bisa bantu mengendurkan ketegangan di area dahi. Lakukan pijatan ringan dengan face oil agar otot dahi lebih relaks dan tidak kaku.
4. Tidur Cukup dan Hindari Posisi Menekan Wajah
Tidur tengkurap atau menyamping bisa bikin wajah tertekan. Coba biasakan tidur telentang dan gunakan sarung bantal satin agar kulit tidak tergesek kasar.
5. Hidrasi dari Dalam dan Luar
Minum cukup air (min. 2 liter sehari) dan gunakan moisturizer yang mengandung hyaluronic acid atau ceramide untuk menjaga kelembapan kulit. Kulit lembap = kulit lebih elastis dan bebas kerutan.
6. Atur Waktu Layar & Istirahatkan Mata
Hindari terlalu lama menatap layar tanpa jeda. Terapkan aturan 20–20–20: tiap 20 menit, alihkan pandangan 20 kaki selama 20 detik. Ini bisa mengurangi ketegangan otot dahi.
7. Makan Makanan Kaya Antioksidan
Konsumsilah makanan tinggi vitamin C, E, dan omega-3 seperti buah berry, alpukat, dan kacang-kacangan. Antioksidan membantu memperbaiki jaringan kulit dan memperlambat proses penuaan.
Kerutan di dahi bukan akhir dari segalanya – apalagi kalau kamu masih muda. Dengan perubahan gaya hidup, skincare yang tepat, dan pola tidur yang baik, kamu bisa menjaga wajah tetap segar, glowing, dan bebas garis halus.
Ingat: kulitmu adalah investasi jangka panjang. Semakin cepat kamu rawat, semakin lama tampil muda dan sehatnya.