Ingin Mengakses Asuransi Jiwa Melalui Bank? Lakukan Langkah Berikut Agar Tidak Menyesal

Avatar photo

D. Mendra

Ingin Mengakses Asuransi Jiwa Melalui Bank? Lakukan Langkah Berikut Agar Tidak Menyesal

Tak hanya melalui agen, Anda sebenarnya juga dapat memperoleh asuransi jiwa melalui bank. Inisiatif pemasaran asuransi melalui institusi perbankan ini dikenal sebagai bancassurance. Selain asuransi jiwa, program ini juga menawarkan produk asuransi lainnya seperti kesehatan, properti, dan sebagainya.

Dengan adanya bancassurance, kedua pihak, bank dan asuransi, saling mendapatkan keuntungan. Perusahaan asuransi dapat menjangkau lebih banyak calon nasabah berkat database nasabah bank.

Tak jarang, Anda mungkin pernah menerima panggilan dari petugas telemarketing bank yang kemudian menawarkan produk asuransi. Itulah salah satu bentuk penawaran bancassurance.

Keberadaan bancassurance tentu memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses produk asuransi. Di samping itu, nasabah juga dapat memanfaatkan dua layanan dalam satu waktu, yakni layanan perbankan dan asuransi. Beberapa bank bahkan menawarkan promosi menarik dalam program bancassurance, seperti fasilitas kredit yang lebih mudah.

Namun, Anda harus berhati-hati. Karena penawaran biasanya dilakukan melalui telepon, ada potensi kesalahpahaman antara telemarketer dan calon nasabah, terutama jika calon nasabah kurang paham tentang asuransi.

Jika Anda mempertimbangkan untuk membeli asuransi jiwa melalui bank, perhatikan poin berikut:

Pastikan Memahami Perbedaan Asuransi, Tabungan, dan Investasi

Beberapa telemarketer cenderung membandingkan asuransi jiwa dengan produk tabungan atau investasi. Saat mendengar tawaran seperti “bisa dicairkan setelah beberapa tahun”, Anda mungkin dapat salah mengartikan produk asuransi tersebut. Sebaiknya, pastikan Anda memahami dengan jelas apa yang ditawarkan.

Pahami Produk Asuransi yang Ditawarkan

Ketika Anda dihubungi oleh telemarketer, pastikan Anda memahami jenis asuransi yang ditawarkan: apakah tradisional, dwiguna, atau yang mencakup investasi.

Esensi dari membeli asuransi adalah untuk memberikan perlindungan kepada orang-orang tercinta saat seseorang menghadapi kematian atau cacat total. Oleh karena itu, asuransi seharusnya dilihat sebagai instrumen perlindungan finansial, bukan sebagai bentuk tabungan atau investasi.

Baca Juga:  Beberapa Asuransi Tidak Memenuhi Standar! Begini Cara Memilih yang Terpercaya

Perhatikan Klausul Pengecualian

Mungkin saja, telemarketer tidak menjelaskan dengan detail mengenai pengecualian atau risiko yang tidak ditanggung oleh polis asuransi. Ketidakpahaman mengenai hal ini dapat mengakibatkan penolakan klaim oleh pihak asuransi.

Ketika klaim ditolak, tujuan untuk melindungi keuangan keluarga menjadi sia-sia dan ini dapat memberi citra negatif tentang industri asuransi. Untuk itu, pastikan Anda selalu mengajukan pertanyaan mendalam kepada telemarketer tentang pengecualian.

Lakukan Penelitian Tentang Perusahaan Asuransi

Tidak semua bank menjual produk asuransi dari perusahaan anak usahanya. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui dari perusahaan mana asuransi tersebut berasal.

Ada banyak kasus di mana perusahaan asuransi gagal memenuhi klaim. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa latar belakang perusahaan asuransi yang bersangkutan.

Anda harus memastikan bahwa perusahaan asuransi yang Anda pilih berada dalam kondisi keuangan yang sehat dan stabil. Ukuran perusahaan semata tidak cukup untuk menentukan kesehatannya secara finansial.

Untuk menilai kesehatan finansial perusahaan asuransi, Anda bisa melihat indikator seperti nilai rasio pencapaian (RBC), rasio kecukupan investasi, dan total ekuitasnya. OJK telah menetapkan standar nilai RBC minimal 120%, RKI 100%, dan ekuitas minimal sebesar Rp 100 miliar. Semakin tinggi nilai-nilai tersebut, tentunya semakin baik.

Share

Tags

Rekomendasi