Refinancing KPR: Strategi Cerdas Turunkan Cicilan dan Bunga KPR

Avatar photo

D. Mendra

Refinancing KPR: Strategi Cerdas Turunkan Cicilan dan Bunga KPR

Punya cicilan rumah (KPR) yang terasa makin berat tiap bulannya? Atau kamu merasa suku bunga yang kamu bayar terlalu tinggi dibanding bank lain? Nah, di sinilah peran refinancing KPR bisa jadi penyelamat!

Refinancing adalah strategi keuangan yang makin populer di kalangan pemilik rumah karena bisa bantu menurunkan bunga dan meringankan cicilan bulanan. Tapi tentu saja, gak bisa asal pindah – harus tahu caranya dan waktu yang tepat.

Di artikel ini, kita akan bahas apa itu refinancing KPR, manfaatnya, cara melakukannya, serta waktu terbaik untuk melakukannya. Yuk, disimak!

Apa Itu Refinancing KPR?

Refinancing KPR adalah proses memindahkan pinjaman KPR kamu dari bank lama ke bank baru (atau ke produk baru di bank yang sama), dengan harapan mendapat suku bunga lebih rendah atau skema pembayaran yang lebih ringan.

Sederhananya: kamu ambil pinjaman baru untuk melunasi pinjaman lama, tapi dengan syarat dan bunga yang lebih menguntungkan.

Keuntungan Refinancing KPR

1. Turunkan Cicilan Bulanan

Kalau kamu berhasil dapat suku bunga yang lebih rendah, otomatis cicilan bulanan kamu juga bisa turun. Cocok banget kalau cash flow kamu lagi ketat.

2. Kurangi Total Bunga

Bunga KPR bisa menyumbang hingga ratusan juta rupiah selama masa tenor. Dengan refinancing, kamu bisa memangkas total bunga yang harus dibayar.

3. Ganti Tenor Sesuai Kebutuhan

Mau tenor lebih panjang biar cicilan ringan? Atau mau percepat pelunasan dengan tenor lebih pendek? Semua bisa diatur lewat refinancing.

4. Konsolidasi Utang

Beberapa bank juga menawarkan refinancing KPR plus top-up pinjaman untuk bayar utang lain, jadi kamu bisa konsolidasi utang jadi satu cicilan.

Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Refinancing?

1. Saat Masa Bunga Fix Hampir Berakhir

Biasanya, KPR punya masa bunga tetap (fix rate) selama 1–5 tahun. Setelah itu, masuk ke bunga floating yang bisa jauh lebih tinggi. Nah, momen sebelum masuk floating inilah waktu emas untuk refinancing.

Baca Juga:  Memahami Ketentuan KPR untuk Kelancaran Cicilan Rumah Anda

2. Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Turun

Kalau suku bunga BI turun, biasanya bank-bank juga menurunkan bunga kredit. Saat inilah kamu bisa cari penawaran refinancing terbaik.

3. Track Record Pembayaran Kamu Bagus

Bank biasanya hanya mau terima refinancing dari nasabah dengan rekam jejak pembayaran lancar selama minimal 6–12 bulan. Jadi kalau kamu bayar tepat waktu, peluang disetujui makin besar.

4. Nilai Properti Meningkat

Kalau harga rumah kamu naik dibanding saat beli dulu, bank akan lebih senang memberi refinancing karena nilai agunannya makin tinggi.

Langkah-Langkah Melakukan Refinancing KPR

Langkah-Langkah Melakukan Refinancing KPR

1. Bandingkan Penawaran dari Beberapa Bank

Cek bunga, biaya administrasi, provisi, dan biaya penalti dari bank asal. Lakukan simulasi agar tahu berapa total penghematan yang bisa didapat.

2. Siapkan Dokumen

Biasanya, bank akan minta:

  • Fotokopi KTP & KK
  • NPWP
  • Slip gaji atau laporan keuangan usaha
  • Surat keterangan kerja
  • Dokumen KPR lama (akad, bukti pembayaran)
  • Sertifikat rumah (SHM/SHGB), IMB, PBB

3. Ajukan Refinancing ke Bank Tujuan

Ajukan sesuai syarat dan prosedur bank. Proses appraisal rumah akan dilakukan ulang oleh bank baru.

4. Pelunasan KPR Lama

Setelah disetujui, dana dari bank baru akan digunakan untuk melunasi sisa KPR lama. Lalu, kamu mulai cicilan baru sesuai skema baru.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Refinancing

Biaya-biaya Tambahan:

  • Biaya penalti pelunasan dipercepat di bank lama (biasanya 1–3% dari sisa pokok)
  • Biaya appraisal
  • Biaya notaris, administrasi, dan asuransi ulang

Jangan lupa hitung total biaya ini, dan pastikan penghematan dari bunga lebih besar daripada total biayanya.

Pastikan Kemampuan Bayar

Meskipun cicilan lebih ringan, jangan langsung tergoda memperpanjang tenor terlalu lama. Tetap sesuaikan dengan rencana finansial jangka panjang.

Baca Juga:  Bunga Pinjaman Bisnis Tinggi? Ini Cara Negosiasi dengan Bank!

Simulasi Kasus Sederhana

Misalnya kamu punya KPR Rp500 juta dengan bunga 10% dan sisa tenor 15 tahun. Cicilan kamu sekitar Rp5,3 juta/bulan.

Jika kamu berhasil refinancing ke bunga 7%, cicilan bisa turun jadi sekitar Rp4,5 juta/bulan. Penghematan Rp800.000/bulan, atau hampir Rp144 juta selama masa tenor!

Refinancing KPR bisa jadi strategi keuangan yang sangat cerdas jika dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan pertimbangan matang. Kamu bisa menurunkan cicilan, mengurangi total bunga, dan mengatur ulang strategi pelunasan.

Tapi ingat, jangan asal pindah hanya karena tergiur bunga rendah. Hitung semua biaya, pastikan kamu punya rekam jejak pembayaran yang baik, dan sesuaikan dengan tujuan keuangan jangka panjangmu.

Sudah pernah mencoba refinancing KPR? Atau masih ragu mau coba?

Share

Rekomendasi