Di era digital, investasi bukan lagi hal yang rumit dan mahal. Kini, siapa pun bisa memulai investasi hanya dengan modal Rp100.000, bahkan kurang!
Salah satu instrumen investasi paling ramah untuk pemula adalah reksadana – karena mudah, terjangkau, dan dikelola oleh profesional.
Buat kamu yang masih bingung harus mulai dari mana, artikel ini akan membimbing kamu langkah demi langkah memulai investasi reksadana dengan modal kecil, termasuk tips memilih produk dan strategi menyetor dana rutin agar hasilnya optimal.
Apa Itu Reksadana?
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke berbagai instrumen, seperti:
- Saham
- Obligasi
- Pasar uang (deposito & surat utang jangka pendek)
Reksadana sangat cocok untuk pemula karena:
- Tidak perlu keahlian teknikal
- Modal rendah
- Dikelola oleh profesional
- Bisa dibeli dan dicairkan kapan saja (tergantung jenisnya)
Keuntungan Investasi Reksadana dengan Modal Kecil
- Bisa mulai dari Rp10.000 – Rp100.000
- Diversifikasi otomatis – dana kamu langsung tersebar ke berbagai aset
- Likuid – mudah dicairkan via aplikasi
- Legal dan diawasi OJK
- Cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek hingga panjang
Cara Investasi Reksadana dengan Rp100 Ribu
Berikut ini adalah langkah mudah untuk memulai investasi reksadana, bahkan kalau kamu baru pertama kali.
1. Pilih Platform Investasi Terpercaya
Kamu bisa mendaftar di aplikasi reksadana yang sudah berizin OJK dan terdaftar di APERD (Agen Penjual Efek Reksadana), seperti:
Platform | Minimum Investasi | Fitur Unggulan |
---|---|---|
Bibit | Rp10.000 | Robo advisor, fitur dana darurat |
Bareksa | Rp10.000 | Banyak pilihan produk & e-wallet |
Ajaib | Rp10.000 | Tampilan simpel untuk pemula |
IPOT | Rp100.000 | Cocok untuk yang ingin analisis |
Tanamduit | Rp10.000 | Bisa beli emas & SBN juga |
2. Registrasi dan Verifikasi Akun
Biasanya kamu hanya perlu:
- KTP
- Foto selfie
- Rekening bank aktif
Proses pendaftaran hanya memakan waktu 5–15 menit, dan akun biasanya aktif dalam 1–2 hari kerja.
3. Pilih Jenis Reksadana Sesuai Tujuan Keuangan
Jenis Reksadana | Karakteristik | Cocok untuk |
---|---|---|
Pasar Uang | Risiko rendah, stabil | Dana darurat, jangka pendek (0–2 th) |
Pendapatan Tetap | Risiko moderat | Tujuan jangka menengah (2–5 th) |
Campuran | Risiko sedang | Jangka menengah ke panjang (3–7 th) |
Saham | Risiko tinggi, cuan besar | Jangka panjang (>5 tahun) |
Tips: Untuk pemula, sebaiknya mulai dari reksadana pasar uang atau pendapatan tetap dulu untuk memahami pola investasi tanpa risiko besar.
4. Lakukan Pembelian Pertama
- Cari produk reksadana dari manajer investasi bereputasi (Contoh: Sucor, Bahana, Mandiri, Schroder)
- Masukkan nominal investasi (misal Rp100.000)
- Pilih metode pembayaran (e-wallet, transfer bank, virtual account)
- Selesai! Kamu sudah jadi investor reksadana
5. Pantau dan Tambah Dana Secara Rutin
Investasi bukan hanya soal “sekali beli dan lupa”. Agar hasilnya terasa:
- Buat jadwal investasi rutin (bulanan/harian)
- Gunakan fitur auto-debit atau auto-invest jika tersedia
- Pantau performa produk tiap bulan (tapi jangan panik kalau naik turun)
Strategi populer:
Terapkan DCA (Dollar Cost Averaging), yaitu menyetor dana dengan nominal tetap secara berkala agar menghindari risiko beli di harga tertinggi.
Tips Memilih Reksadana Pertama untuk Pemula
- Pilih yang risikonya sesuai profil kamu
- Cek return 1, 3, dan 5 tahun terakhir
- Baca prospektus dan fakta ringkas produk
- Pastikan manajer investasinya terdaftar OJK
- Gunakan fitur robo advisor jika bingung
Simulasi: Seberapa Jauh Rp100.000 Bisa Berkembang?
Misalnya kamu invest Rp100.000 setiap bulan di reksadana pasar uang dengan estimasi return 5%/tahun:
- Dalam 1 tahun: ≈ Rp1.230.000
- Dalam 3 tahun: ≈ Rp3.870.000
- Dalam 5 tahun: ≈ Rp6.900.000
Jika kamu konsisten tambah nominal, hasilnya akan jauh lebih besar. Kuncinya adalah disiplin dan sabar.
Investasi reksadana sekarang bisa dimulai hanya dengan Rp100 ribu – tanpa perlu ribet, tanpa perlu paham teknikal, dan tanpa takut rugi besar.
Dengan platform digital yang makin canggih dan edukatif, semua orang bisa mulai jadi investor dari sekarang.
Ingat: jumlah kecil hari ini bisa jadi besar di masa depan, asalkan konsisten dan terencana.