6 Strategi Investasi untuk Menghasilkan Passive Income Setiap Bulan

Avatar photo

D. Mendra

Mimpi punya uang masuk tiap bulan tanpa harus kerja terus-terusan? Bisa banget! Kuncinya adalah punya sumber passive income yang stabil, terutama dari hasil investasi.

Nggak cuma bikin hidup lebih tenang, passive income juga bikin keuangan kamu makin sehat di masa depan.

Nah, kali ini kita akan bahas 6 strategi investasi yang bisa kasih kamu arus kas (cash flow) rutin setiap bulan.

Cocok buat kamu yang mau mulai membangun kebebasan finansial dengan cara yang cerdas dan konsisten.

Apa Itu Passive Income?

Passive income adalah penghasilan yang kamu dapatkan secara rutin tanpa perlu aktif bekerja setiap hari.

Contohnya seperti dividen saham, sewa properti, bunga obligasi, atau hasil dari produk investasi berbasis yield.

Jadi, kamu cukup tanam modal, dan uang akan “bekerja” untuk kamu.

Strategi Investasi untuk Dapat Passive Income Bulanan

1. Saham Dividen: Cuan Rutin dari Perusahaan Tangguh

Saham Dividen: Cuan Rutin dari Perusahaan Tangguh

Saham yang rutin membagikan dividen adalah sumber passive income yang bisa kamu andalkan.

Umumnya, perusahaan yang sudah mapan seperti perbankan, consumer goods, atau utilitas punya kebijakan dividen yang stabil.

Keunggulan:

  • Dividen dibagikan 1–2 kali setahun, bahkan ada yang per kuartal
  • Nilai saham juga bisa naik seiring waktu
  • Bisa reinvest untuk hasil maksimal (compounding)

Tips:

  • Pilih saham blue chip yang konsisten bagi dividen
  • Cek rasio payout dan yield-nya
  • Gunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging) untuk akumulasi rutin

2. Properti Sewa: Uang Jalan dari Kos-kosan atau Ruko

Investasi properti untuk disewakan adalah cara klasik tapi tetap ampuh menghasilkan uang bulanan. Mulai dari rumah kontrakan, kos-kosan, apartemen, hingga ruko atau gudang.

Keunggulan:

  • Cash flow bulanan dari uang sewa
  • Nilai properti naik seiring waktu (capital gain)
  • Aset nyata dan bisa diwariskan
Baca Juga:  10 Jenis Investasi yang Cocok untuk Tujuan Pendidikan Anak

Tips:

  • Pilih lokasi strategis, dekat kampus atau pusat bisnis
  • Hitung rasio sewa vs nilai properti (minimal 5–7% per tahun)
  • Kelola dengan profesional jika punya banyak unit

3. Obligasi Kupon Bulanan: Penghasilan Stabil Tanpa Drama

Obligasi negara atau korporasi yang membayar kupon bulanan cocok banget buat kamu yang mau cash flow tetap. Jenis seperti ORI, SBR (Savings Bond Ritel), atau obligasi swasta bisa jadi pilihan.

Keunggulan:

  • Kupon tetap dan dibayar rutin (biasanya tiap bulan atau kuartal)
  • Risiko rendah, apalagi jika beli obligasi negara
  • Cocok untuk profil konservatif hingga moderat

Tips:

  • Beli saat masa penawaran SBN ritel online
  • Diversifikasi antara obligasi jangka pendek dan menengah
  • Pertimbangkan reksa dana pendapatan tetap untuk likuiditas

4. Reksa Dana Pasar Uang Berbasis Yield: Aman dan Fleksibel

Saham Dividen: Cuan Rutin dari Perusahaan Tangguh
Reksa dana pasar uang (RDPU) adalah salah satu instrumen teraman dengan return lebih tinggi dari tabungan. Beberapa produk RDPU menawarkan daily accrual dan bisa dicairkan kapan saja.

Keunggulan:

  • Risiko rendah, cocok untuk pemula
  • Bisa dicairkan tanpa penalti
  • Return stabil untuk parkir dana jangka pendek

Tips:

  • Gunakan untuk dana darurat tapi tetap produktif
  • Pilih manajer investasi terpercaya dan biaya rendah
  • Cek kinerja konsisten selama 1–3 tahun terakhir

5. Deposito Berjangka Otomatis: Return Pasti, Modal Aman

Walau bukan yang paling tinggi, deposito tetap punya tempat bagi investor yang cari kepastian dan minim risiko. Kamu bisa atur auto-rollover dan menikmati bunga tetap tiap bulan.

Keunggulan:

  • Dapat bunga tetap, dijamin LPS
  • Aman untuk jangka pendek hingga menengah
  • Cocok untuk portofolio konservatif

Tips:

  • Bandingkan suku bunga antar bank
  • Pastikan dana tidak melebihi batas jaminan LPS
  • Pilih tenor dan skema bunga bulanan
Baca Juga:  8 Tips Cerdas Memulai Investasi Saham untuk Pemula: Biar Cuan Maksimal, Risiko Minimal!

6. Platform Peer-to-Peer Lending: Passive Income dari Pinjaman

Melalui P2P lending, kamu bisa menyalurkan dana ke peminjam UMKM atau individu dan mendapatkan bunga tetap per bulan. Platform seperti Amartha, Akseleran, atau Investree menyediakan opsi ini.

Keunggulan:

  • Imbal hasil bisa 10–18% per tahun
  • Cicilan masuk rutin tiap bulan
  • Bisa mulai dari Rp100.000

Tips:

  • Pilih borrower dengan rating A atau B untuk risiko lebih kecil
  • Sebar dana ke banyak pinjaman (diversifikasi)
  • Baca syarat dan risiko gagal bayar dengan saksama

Simulasi Sederhana Passive Income

Misal kamu punya total dana investasi Rp100 juta dan membaginya seperti ini:

Instrumen Alokasi Estimasi Return Tahunan Estimasi Cuan Bulanan
Saham Dividen 30% 6% Rp150.000
Properti Sewa 25% 7% Rp145.833
Obligasi Kupon Bulanan 20% 5% Rp83.333
Reksa Dana Pasar Uang 10% 4% Rp33.333
Deposito 10% 3.5% Rp29.167
P2P Lending 5% 12% Rp50.000
Total 100% Rata-rata 6% Rp491.666 / bulan

Catatan: Ini simulasi kasar tanpa menghitung pajak atau biaya admin.

Passive income bukan mimpi. Dengan strategi yang tepat dan konsistensi, kamu bisa menikmati penghasilan bulanan dari hasil investasi – tanpa harus kerja lembur tiap malam.

Ingat:

  • Pilih kombinasi instrumen sesuai profil risiko
  • Fokus pada arus kas, bukan cuma nilai aset
  • Diversifikasi biar nggak panik saat salah satu instrumen drop

Yuk mulai sekarang, bangun portofolio yang bisa kasih kamu uang bulanan secara otomatis.

Share

Rekomendasi