Dalam dunia investasi, obligasi adalah salah satu instrumen fixed income yang populer karena memberikan pendapatan pasif berupa bunga (kupon) secara berkala. Namun, tidak semua obligasi diciptakan sama.
Dua jenis obligasi yang sering dipilih oleh investor adalah Obligasi Negara (SUN) dan Obligasi Korporasi.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dari sisi keamanan, imbal hasil, dan profil risiko.
Lalu, mana yang lebih aman dan cocok untuk Anda? Mari kita bahas secara mendalam.
Apa Itu Obligasi Negara (SUN) dan Obligasi Korporasi?
Obligasi Negara (Surat Utang Negara – SUN)
SUN adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk membiayai kebutuhan APBN. SUN terbagi menjadi dua jenis utama:
- Surat Perbendaharaan Negara (SPN): tenor di bawah 1 tahun.
- Obligasi Negara (ON): tenor di atas 1 tahun.
Jenis SUN yang paling dikenal oleh investor ritel adalah:
- ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
- SBR (Savings Bond Ritel)
- SR (Sukuk Ritel)
- ST (Sukuk Tabungan)
Obligasi Korporasi
Obligasi ini diterbitkan oleh perusahaan (baik swasta maupun BUMN) untuk menghimpun dana dari investor sebagai alternatif pembiayaan. Jenisnya dapat berupa:
- Obligasi konvensional
- Obligasi syariah (sukuk korporasi)
Perbandingan SUN vs Obligasi Korporasi
1. Tingkat Risiko
Aspek | Obligasi Negara (SUN) | Obligasi Korporasi |
---|---|---|
Risiko Gagal Bayar | Sangat rendah – dijamin oleh negara | Cukup tinggi – tergantung kinerja dan kredibilitas perusahaan |
Risiko Pasar | Ada – dipengaruhi suku bunga dan sentimen pasar | Ada – lebih volatil karena faktor korporat dan ekonomi makro |
Risiko Likuiditas | Tinggi – dapat dijual di pasar sekunder | Bervariasi – tergantung demand dan jenis perusahaan |
Dari sisi keamanan, SUN lebih aman karena dijamin penuh oleh negara, sementara obligasi korporasi memiliki risiko default yang perlu dicermati.
2. Imbal Hasil (Yield)
- Obligasi Negara: Kupon tetap berkisar 5%–7% per tahun, tergantung jenis dan tenor. Pajak final hanya 10%.
- Obligasi Korporasi: Imbal hasil bisa lebih tinggi, yakni 7%–10% per tahun, tergantung dari rating dan profil risiko perusahaan. Namun dikenakan pajak 15–20% (tergantung skema).
Semakin tinggi imbal hasil, semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung oleh investor.
3. Rating dan Kredibilitas
- SUN memiliki rating tinggi dari lembaga pemeringkat internasional seperti Moody’s, Fitch, dan S&P karena dijamin pemerintah.
- Obligasi korporasi memiliki rating yang bervariasi, tergantung performa keuangan, industri, dan manajemen perusahaan.
Contoh:
- AAA (tertinggi): perusahaan sangat stabil.
- BBB atau di bawahnya: potensi risiko lebih besar.
Investor wajib memperhatikan rating kredit sebelum membeli obligasi korporasi.
4. Cocok untuk Profil Risiko Apa?
Profil Risiko Investor | Cocok dengan |
---|---|
Konservatif | Obligasi Negara (SUN) |
Moderat – Agresif | Obligasi Korporasi |
Jika Anda mengutamakan keamanan dan stabilitas, SUN adalah pilihan ideal.
Namun, jika Anda bersedia mengambil risiko lebih tinggi demi imbal hasil yang lebih besar, obligasi korporasi bisa menjadi opsi menarik.
Cara Memilih Obligasi yang Tepat
Untuk Obligasi Negara:
- Pilih jenis obligasi ritel (ORI, SBR, SR, ST) yang bisa dibeli melalui platform online (e-SBN).
- Cocok untuk jangka menengah-panjang, bisa dimulai dari Rp1 juta.
Untuk Obligasi Korporasi:
- Periksa rating kredit dari lembaga pemeringkat seperti Pefindo.
- Evaluasi laporan keuangan perusahaan.
- Pastikan obligasi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) agar lebih likuid.
- Hindari obligasi dengan imbal hasil terlalu tinggi namun perusahaan tidak jelas.
Keuntungan dan Risiko Secara Umum
Faktor | Obligasi Negara (SUN) | Obligasi Korporasi |
---|---|---|
Imbal Hasil | Sedang | Tinggi |
Risiko | Rendah | Sedang – Tinggi |
Pajak | Final 10% | Final hingga 20% |
Likuiditas | Tinggi | Tergantung |
Minimum Investasi | Mulai Rp1 juta (ritel) | Biasanya Rp100 juta ke atas |
Mana yang Lebih Aman?
Secara umum, obligasi negara (SUN) lebih aman dibanding obligasi korporasi karena:
- Dijamin penuh oleh pemerintah
- Memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah
- Cocok untuk investor konservatif dan pemula
Namun, obligasi korporasi bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi, cocok untuk investor berpengalaman dan berani mengambil risiko.
Rekomendasi untuk Investor Pemula:
- Mulailah investasi dari obligasi negara ritel seperti ORI atau SBR.
- Diversifikasi portofolio setelah paham karakteristik obligasi.
- Gunakan aplikasi atau platform terpercaya untuk pembelian obligasi.
Ingin aman tapi tetap untung? Mulailah dari obligasi negara, lalu perlahan eksplorasi obligasi korporasi dengan strategi yang matang.