6 Strategi Retargeting Marketing agar Pengunjung Tak Jadi Sekadar Lewat

Avatar photo

D. Mendra

Strategi Retargeting Marketing agar Pengunjung Tak Jadi Sekadar Lewat

Punya banyak traffic ke website tapi konversi masih seret?

Tenang, kamu nggak sendirian. Faktanya, lebih dari 90% pengunjung pertama kali di website nggak langsung beli. Tapi jangan khawatir, mereka belum beli… bukan berarti mereka nggak tertarik.

Nah, di sinilah kekuatan retargeting marketing beraksi!

Retargeting adalah strategi pemasaran untuk menjangkau kembali orang-orang yang pernah berinteraksi dengan website, media sosial, atau iklan kamu, tapi belum melakukan pembelian atau aksi tertentu.

Daripada terus cari audiens baru, mending kamu maksimalkan potensi dari mereka yang sudah pernah mampir ke tokomu.

Yuk, kita bahas 6 strategi retargeting marketing yang bisa bantu kamu ubah “pengunjung iseng” jadi “pelanggan setia”!

1. Gunakan Facebook Pixel untuk Menangkap Jejak Pengunjung

Gunakan Facebook Pixel untuk Menangkap Jejak Pengunjung

Facebook Pixel adalah kode kecil yang kamu pasang di website untuk melacak aktivitas pengunjung. Jadi ketika mereka keluar tanpa beli, kamu masih bisa “mengikuti” mereka lewat iklan di Facebook dan Instagram.

Manfaat:

  • Tahu siapa yang lihat produk tapi nggak checkout
  • Bisa buat iklan khusus untuk mereka yang sudah klik atau tambah ke keranjang
  • Memperbesar peluang closing dengan iklan yang relevan

Tips:

  • Pasang pixel sejak awal website aktif
  • Buat custom audience dari pengunjung produk tertentu
  • Tawarkan diskon atau reminder lewat iklan “buntut”

Iklan dengan retargeting via Pixel punya tingkat konversi yang jauh lebih tinggi lho!

2. Manfaatkan Google Ads Remarketing

Kenapa Google Ads? Karena Google punya jaringan besar banget: YouTube, website berita, blog, bahkan di Gmail. Jadi kamu bisa “nampilin” iklanmu di mana-mana ke orang yang pernah datang ke website-mu.

Jenis Remarketing:

  • Display Ads (banner di berbagai situs)
  • YouTube Ads (iklan sebelum video)
  • Search Remarketing (muncul saat mereka cari hal serupa lagi)
Baca Juga:  7 Kesalahan Pemasaran yang Sering Dilakukan Marketeer dan Cara Menghindarinya

Strategi:

  • Tampilkan penawaran terbatas (contoh: “Masih tertarik? Diskon 10% hanya hari ini”)
  • Fokuskan ke produk yang mereka lihat sebelumnya
  • Gunakan desain dan call-to-action yang menggoda

3. Buat Email Reminder yang Personal dan Ramah

Siapa Bilang Email Udah Ketinggalan Zaman? Email marketing masih jadi salah satu channel dengan ROI tertinggi, apalagi buat retargeting.

Cara Memaksimalkan:

  • Kirim email pengingat keranjang buat yang belum checkout
  • Tawarkan diskon eksklusif atau free shipping
  • Gunakan subject line yang menarik seperti:

    “Ups, kamu lupa checkout ya?”
    “Produk ini hampir habis, buruan checkout!”

Tips:

  • Pakai nama depan penerima untuk kesan personal
  • Jangan spam, cukup 1–2 email follow-up
  • Tambahkan tombol CTA yang jelas dan mudah diakses

4. Segmentasi Pengunjung Berdasarkan Perilaku

Segmentasi Pengunjung Berdasarkan Perilaku

Jangan Perlakukan Semua Pengunjung Sama. Retargeting akan jauh lebih efektif kalau kamu tahu apa yang mereka lakukan di website-mu.

Segmentasi Berdasarkan:

  • Orang yang hanya lihat homepage
  • Orang yang klik ke halaman produk
  • Orang yang sudah add to cart
  • Orang yang sering buka blog/tips

Strategi:

  • Tawarkan edukasi buat yang masih “hangat” (lewat konten atau tips)
  • Tawarkan promo buat yang udah masukin produk ke keranjang
  • Gunakan storytelling buat yang bolak-balik buka halaman testimoni

5. Gunakan Iklan Dinamis (Dynamic Ads)

Iklan yang secara otomatis menampilkan produk yang pernah dilihat atau diklik oleh pengguna. Ini cocok banget buat e-commerce atau toko online dengan banyak produk.

Contoh:

Kalau seseorang lihat sepatu putih ukuran 41, iklan dinamis akan menampilkan produk itu juga saat mereka buka Facebook, Instagram, atau YouTube.

Manfaat:

  • Sangat relevan, karena personal
  • Meningkatkan peluang pembelian ulang
  • Bisa diatur berdasarkan stok dan harga terbaru

Tools:

  • Facebook Dynamic Ads
  • Google Merchant Center + Google Ads
  • Shopee / Tokopedia Ads (untuk marketplace)
Baca Juga:  10 Strategi Content Marketing di TikTok untuk Tingkatkan Engagement dan Penjualan

6. Tawarkan Promo Eksklusif untuk Pengunjung Lama

Cara Jitu Bangkitkan Niat Beli. Kadang yang bikin orang gak jadi beli adalah harga atau waktu. Nah, kalau kamu bisa hadir lagi dengan penawaran spesial, bisa jadi mereka langsung ambil keputusan.

Contoh Promo:

  • Diskon 10% untuk yang kembali dalam 7 hari
  • Gratis ongkir untuk repeat visitor
  • Promo “Comeback Deal” khusus email atau remarketing

Cara Menyampaikan:

  • Via iklan retargeting
  • Pop-up saat mereka kembali ke website
  • Email blast berisi voucher khusus

Retargeting itu ibarat “nyapa lagi orang yang sempat mampir ke toko kamu tapi belum beli.” Dengan pendekatan yang personal, strategis, dan relevan, peluang mereka untuk balik dan beli jadi jauh lebih tinggi.

Jangan cuma fokus cari pengunjung baru terus-menerus. Mulai maksimalkan pengunjung lama dengan strategi retargeting marketing yang tepat: dari Facebook Pixel, Google Ads, email reminder, hingga promo comeback.

Ingat, bisnis bukan soal ramai pengunjung, tapi soal konversi.

Share

Rekomendasi